gambar ilustrasi e-learning/daring |
Oleh : Des Mayang Cahya Fitria Mahendratian
Dr. Lianah, M.Pd.
S |
ebagai seorang mahasiswa yang
merupakan pilar dan juga agent of change diharapkan sebagai agen
perubahan maupun penggerak untuk ikut memberikan inovasinya dalam melaksanakan
SDGs (Suistanable Development Goals) atau pembangunan berkelanjutan yang
ada di lingkup masyarakat, tentu harus berperan aktif dalam membangun
lingkungannya agar lebih dapat bersaing berkembang dan maju. Seperti yang dapat
kita ketahui, SDGs memiliki 17 program kerja salah satu halnya tak jauh dari
kata pendidikan yaitu pendidikan yang bermutu.
Selama Pandemi
Covid-19 banyak hal yang berubah termasuk pola kehidupan bersosial dan juga
dalam hal menuntut ilmu pendidikan. Beberapa bidang terpaksa menutup lingkup
sosial tatap muka secara langsung dan berpindah ke dunia digital, termasuk halnya
di bidang pendidikan, sehingga saat ini dikenal sebagai era digitalisasi
pendidikan. Dinamis dan bagi sebagian masyarakat yang awam jauh dari jangkauan
teknologi merupakan hal yang baru, terutama mengingat struggle yang
ada di masyarakat dalam proses transformasi pendidikan melalui digital. Keadaan
dimana para siswa, pengajar maupun masyarakat di bidang maupun lini pendidikan
harus mengubah keadaan dan kehadiran mereka dalam bentuk digital maupun virtual.
Merupakan suatu
tantangan tersendiri di bidang pendidikan, banyak halnya seperti contoh adanya ketimpangan akses internet bagi
masyarakat, ketimpangan laju pendidikan di berbagai daerah juga dapat
mempengaruhi pendidikan di era digitalisasi masa kini. Upaya dan juga kebijakan
yang diberikan pemerintah terkait pembatasan mobilitas dan berjaga jarak menjadikan
adanya kebijakan WFH (Work from Home), mengharuskan para pelajar
terdampak sehingga beralih menjadi belajar secara e-learning atau secara
PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Namun, dalam pelaksanaannya tentu masih menemui
berbagai macam kendala dan tantangan yang lain diantaranya yaitu adanya
perubahan mulai dari sistem pendidikan yang sudah disusun secara sistematis dan
berkepanjangan harus diubah secara cepat karena adanya berbagai kebijakan
terkait pandemi di Indonesia, kurikulum pun dirubah untuk menyesuaikan keadaan
yang darurat ini, hingga metode pembelajaran juga ikut menjadi tantangan bagi
seorang guru dan pelajar dimana mengharuskan mengadakan kelas secara online
melalui media virtual.
Penghambat
digitalisasi lainnya yang menjadi tantangan yaitu dari motivasi dalam belajar
masing-masing individu dan memanfaatkan teknologi sebagai bagian integral dari
pendidikan. Faktanya bahwa pendidikan khususnya dalam hal literasi, sempat
mengalami prosentasi penurunan di masa pandemi. Dikarenakan banyaknya tugas dan
jarang bertatap muka dengan guru secara langsung menjadikan banyak anak-anak
malas untuk membaca dan menjadikan media sosial harusnya sebagai bahan
informasi wawasan pengetahuan menjadi salah guna. Dalam hal literasi juga masih
menjadi tantangan untuk kita semua, dampak pandemi juga berpengaruh terhadap
kemampuan membaca pada anak, UNESCO mencatat ada sekiranya 101 juta anak di dunia
masih kesulitan membaca akibat penutupan sekolah selama pandemi. Merupakan
kabar yang memprihatinkan dan seharusnya menjadi penggerak hati agent of change
di masyarakat seperti mahasiswa, setidaknya dengan adanya mahasiswa diharapkan
mampu bersosialisasi lebih dengan mengadakan bimbingan belajar membantu belajar
anak-anak di masyarakat apalagi mahasiswa tentu bisa membantu setidaknya dalam
hal pendidikan digitalisasi masa kini.
Pentingnya
penguasaan teknologi saat ini diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat
digitalisasi pendidikan yang ada di lingkup masyarakat sekitar. Mahasiswa juga
dapat membantu berperan aktif, seperti membantu para orang tua maupun siswa itu
sendiri untuk belajar di rumah dengan mengenalkan maupun mengajarkan bagaimana
cara menggunakan media secara baik dan benar. Karena secara daring inilah
mahasiswa dituntut untuk ikut serta melakukan perubahan dan pengembangan yang
ada di masyarakat khususnya di bidang pendidikan, mahasiswa bisa mengajarkan
bagaimana membuat belajar menjadi lebih kreatif dan inovatif dengan menguasai
berbagai media digital seperti pembelajaran menggunakan animasi maupun platfrom
online yang tersedia, menjadikannya lebih menarik, tidak membosankan serta
menyenangkan dan mampu menambah wawasan pendidikan untuk memotivasi anak-anak
belajar di mana saja selama secara daring, di masyarakat khususnya membantu
adik, saudara maupun tetangga yang memliki kesulitan dalam digitalisasi tentu
akan sangat terbantu, hal ini juga salah satu cara untuk menyumbangkan inovasi
pendidikan pada lingkup masyarakat agar bersama mampu menjawab berbagai
tantangan digitalisasi pendidikan sebagai peluang maupun solusi terkini pada
zamannya.